Di sekolah kita diajarkan bahwa semua tanaman merupakan penyerap karkarbondioksida (CO2) di udara. Tetapi setiap pohon dari jenis yang berbeda punya kadar penyerapan karbondioksida yang berbeda pula. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak global warming dengan melakukan program pengurangan Karbondioksida dengan melakukan penanaman, kita harus memilih pohon yang punya daya serap karbondioksida tinggi. tumbuhan melakukan fotosintesis untuk membentuk zat makanan atau energi yang dibutuhkan tanaman tersebut. Dalam fotosintesis tersebut tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dan air yang kemudian diubah menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari.
Endes N Dahlan, seorang dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007-2008 telah melakukan penelitian tentang daya serap karbondioksida pada berbagai jenis pohon/tanaman. Endes menemukan bahwa pohon trembesi (Samanea saman) terbukti dapat menyerap paling banyak karbondioksida dibandingkan pohon lainnya. Dalam setahun, trembesi mampu menyerap 28.488,39 kilogram karbondioksida. Disusul kemudian oleh pohon cassia (Cassia sp) yang mampu menyerap 5.295,47 kilogram.
Banyak faktor yang memengaruhi tanaman memiliki daya serap karbondioksida sehingga menyebabkan perbedaan kemampuan tanaman sebagai tanaman/pohon penyerap karbondioksida akan. Di antaranya ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil ditentukan berdasarkan banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium, daun akan berwarna hijau gelap. Daya serap karbondioksida sebuah pohon juga ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase pertumbuhan tanaman. Selain itu, Pohon-pohon yang berbunga dan berbuah memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi sehingga mampu sebagai penyerap karbondioksida yang lebih tinggi yang tentunya akan lebih baik. Faktor lainnya yang ikut menentukan daya serap karbondioksida adalah suhu, dan sinar matahari, ketersediaan air.
Banyak faktor yang memengaruhi tanaman memiliki daya serap karbondioksida sehingga menyebabkan perbedaan kemampuan tanaman sebagai tanaman/pohon penyerap karbondioksida akan. Di antaranya ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil ditentukan berdasarkan banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium, daun akan berwarna hijau gelap. Daya serap karbondioksida sebuah pohon juga ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase pertumbuhan tanaman. Selain itu, Pohon-pohon yang berbunga dan berbuah memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi sehingga mampu sebagai penyerap karbondioksida yang lebih tinggi yang tentunya akan lebih baik. Faktor lainnya yang ikut menentukan daya serap karbondioksida adalah suhu, dan sinar matahari, ketersediaan air.
Nama Pohon Nama Ilmiah Daya serap CO2 (Kg/pohon/tahun):
1. Trembesi / Ki Hujan Samanea saman 28.448,39
2. Cassia Cassia sp 5.295,47
3. Kenanga Canangium odoratum 756,59
4. Pingku Dysoxylum excelsum 720,49
5. Beringin Ficus benyamina 535,90
6. Kiara Payung/ Krey payung Fellicium decipiens 404,83
7. Matoa Pornetia pinnata 329,76
8. Mahoni Swettiana mahagoni 295,73
9. Saga Adenanthera pavoniana 221,18
10. Bungkur Lagerstroema speciosa 160,14
Dengan menanam pohon trembesi merupakan suatu usaha untuk mengurangi karbondioksida sebagai usaha besar untuk mengurangi dampak global warming. Pohon apapun yang anda tanam, akan membantu bumi menyeimbangkan alamnya.
Dengan menanam pohon trembesi merupakan suatu usaha untuk mengurangi karbondioksida sebagai usaha besar untuk mengurangi dampak global warming. Pohon apapun yang anda tanam, akan membantu bumi menyeimbangkan alamnya.
Sumber tulisan :
http://blogs.unpad.ac.id/boenga/2011/08/23/tanaman-penyerap-karbondioksida/
http://blogs.unpad.ac.id/boenga/2011/08/23/tanaman-penyerap-karbondioksida/
http://www.tropical-plants-flowers-and-decor.com/monkey-pod-tree.html
www.agroforestry.net/tti/Samanea-raintree.pdf
Artikelnya bagus hanya saya ingin tanya berapa sebenarnya jumlah CO2 yang di produksi oleh manusia setiap hari
BalasHapus