Jumat, 01 Juni 2012

Hari Air


Air merupakan senyawa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mahkluk hidup. Tumbuhan, hewan,  manusia pasti membutuhkan air dalam proses metabolismenya. Bahkan dalam tubuh manusia hampir 55-78% terdiri dari air, bila tubuh kekurangan cairan maka akan terjadi dehidrasi, sehingga tubuh membutuhkan 1 hingga 7 liter air per hari tergantung pada suhu, kelembaban dan aktivitas yang dilakukan.
Mengacu pada tema Hari Air Sedunia tahun 2012. (World Water Day 2012) yaitu  “Water and Food Security” atau “Air dan Ketahanan Pangan” yang diperingati hari ini, maka air juga  merupakan salah satu faktor mendasar dalam memproduksi pangan, sehingga dengan peringatan ini diharapkan penduduk bumi untuk lebih arif dalam menggunakan air demi menjamin ketahanan pangan dunia.
Air yang dibutuhkan manusia tentunya air bersih, yaitu air yang bermutu baik dan yang  bisa dimanfaatkan manusia untuk dikonsumsi atau untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti MCK. Dan syarat untuk dapat diminum air harus memenuhi kriteria, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Kenyataan yang ada saat ini, untuk sebagian besar orang di kota, yang tergolong mampu, lebih memilih membeli air kemasan produksi pabrik yang menurut iklannya berasal dari mata air pegunungan karena dianggap lebih bersih dan lebih layak untuk di konsumsi, alasan lainnya tentu lebih praktis karena tidak perlu memasak air. Selain itu, kondisi ini juga disebabkan tidak ada lagi sumur atau mata air bersih di perkotaan, juga seringkali kita diperhadapkan pada kondisi air yang PAM yang tidak layak untuk dikonsumsi, kadang berwarna coklat dan berbau logam.
Bagaimana dengan orang yang tidak mampu membeli air kemasan pabrik untuk dikonsumsi setiap hari? Saat ini menjamur Depo Pengisian Air Minum isi ulang.  Biaya pengisian air biasanya Rp. 3500-4000 per galon. Depo Pengisian Air minum isi ulang ini merupakan bisnis yang sedang menjamur hingga ke perkampungan. Masyarakat perkampungan lebih memilih mengkonsumsi air ini dari pada memasak sendiri, alasannya karena dapat lebih mengirit bahan bakar, baik minyak maupun elpiji dan juga lebih praktis.
Padahal bila kita telaah, air yang dihasilkan oleh depo pengisian air minum isi ulang ini belum dapat diuji kelayakannya untuk dikonsumsi langsung sebagai air minum. Seperti yang dikhawatirkan oleh BPOM, banyak pengusaha depo air minum isi ulang cenderung memilih harga peralatan yang murah tanpa peduli Kualitas dan Standarisasi kelayakan air minum.
Karena susahnya mendapatkan air bersih untuk keperluan memasak, saya pun terpaksa harus membeli air dari depo isi ulang ini untuk keperluan memasak.
Air untuk keperluan MCK.

Untuk warga perumahan kota tentunya lebih banyak menggunakan air PAM atau air tanah yang ditarik melalu Jet Pump untuk memenuhi keperluan tersebut.  Tetapi, untuk masyarakat dipinggiran, terutama yang tinggal di sepanjang aliran sungai, saya masih sering melihat mereka melakukan kegiatan MCK tersebut di sepanjang aliran air tersebut. Mandi, mencuci baju, bahkan mencuci piring pun dilakukan disana, padahal bila dilihat kondisi air sudah berwarna coklat.
Sebuah pemandangan yang cukup membuat  kita berpikir  untuk lebih bijak menggunakan air. Bayangkan saja, bila sebagian orang golongan mampu yang tinggal di perumahan elite menggunakan air bersih untuk mencuci mobilnya, sedangkan sebagian orang lagi yang hidup di pinggiran sungai menggunakan air yang sangat tidak layak untuk kegiatan MCK sehari-hari.
Akhirnya, marilah kita bijak menggunakan air.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar